Oleh : Farida
Puji M. / 146154 / 2014-B
Wacana
deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu
hal sedemikian rupa sehingga objek itu sepertinya dapat dilihat,dibayangkan
oleh pembaca,seakan – akan pembaca dapat melihat sendiri. Deskripsi
memiliki fungsi membuat para pembacanya seolah melihat barang – barang atau
objeknya.
Contoh
: SMP Negeri 1 Kota Magelang merupakan SMP terfavorit di Kota Magelang. SMAP
Negeri 1 Kota Magelang mampu meraih juara satu tingkat nasional dalam lomba
melukis dan cerdas cermat dalam bidang MIPA pada bulan Oktober 2001. SMP Negeri
1 mempunyai jumlah murid kurang lebih 1.500 siswa dan mempunyai 4 lapangan,
yaitu lapangan basket, lapangan volly, lapangan sepak bola, dan lapangan
badminton. Luas Spensa kurang lebih 3 hektare dan memiliki 37 kelas serta 71
guru mata pelajaran. Smansa juga memiliki kantin yang begitu banyak. Ketika bel
istirahat berbunyi, kanti di Spensa sangatlah ramai hingga siswa-siswi pun
harus berdesak-desakan untuk membeli makanan. kantin Spensa menjual
bermacam-macam makanan seperti gorengan, mie ayam, bas juice, dan masih banyak
lagi Ketika kantin ini ramai, suasaana pun menjadi sangat panas, berisik dan
kotor. Kantin di Spensa sungguh sempit sedangkan muridnya sangatlah banyak,
sehingga kantin ini pun menjadi hiruk-pikuk.
Wacana
eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima (Pembaca) agar
yang bersangkutan memahaminya.Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang
berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan
pembaca. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan wujud dan hakikat suatu objek.
Misalnya menjelaskan pengertian kebudayaan, komunikasi, perkembangan
tekhnologi,pertumbuhan ekonomi kepada pembaca.
Contoh
: Jatuhnya pesawat berkapasitas 266 penumpang airbus A300- 600 merupakan
peristiwa kedua bagi American Airlines beberapa detik lepas landas dari bandar
udara internasional O’Hare Chicago, tiba-tiba mesin kiri lepas dari dudukannya.
Pilot tidak bisa mengendalikan pesawat akibat keseimbangan pesawat mendadak
berubah dengan jatuhnya mesin berbobot sekitar 5 ton. Pesawat mendarat dan
menghujam tempat parkir kendaraan 31 detik kemudian dan 271 penumpang plus awak
tewas seketika. Kecelakaan lain menyangkut mesin copot dialami oleh pesawat
kargo El-Al milik flag carier Israel, 4 Oktober 1992. Mesin nomor empat atau
yang paling ujung pada sayap kanan, tiba-tiba lepas akibat dua fuse-pin (baut
kedudukan mesin) lepas. Disusul kemudian oleh mesin nomor tiga. Mendadak
kehilangan dua mesin, pilot tidak dapat mengendalikan pesawat dan menabrak
gedung bertingkat di Amsterdam, Belanda. Empat awak tewas berikut 47 penghuni flat
yang ditabrak.
Wacana argumentasi adalah suatu
bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain,
agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara (Gorys Keraf: 2010). Melalui argumentasi
penulis atau pembicara ingin menunjukkan sesuatu hal dianggap benar atau salah
dengan didukung fakta-fakta.
Contoh
: Akibat perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk, komsumsi
energi di dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gas di pulau jawa pada tahun
2002 sebanyak 943 juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun 2005, meningkat
menjadi 1,136 MMCFD. Pada tahun 2010, kebutuhan gas di pulau jawa diperkirakan
2.252 MMCFD dan tahun 2015, sebanyak 3,441 MMCFD.
Wacana
persuasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk melakukan
perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya. Untuk mempengaruhi pembacanya,
biasanya digunakan segala daya dan upaya yang membuat mitra tutur terpengaruh.
Untuk mencapai tujuan tersebut,wacana persuasi kadang menggunakan alasan yang
tidak rasional.
Contoh, Mau
memiliki wajah putih berseri, menyamarkan noda hitam dan bekas jerawat. Gunakan
fair and lovely yang diperkaya oleh vitamin a, b, c, dan d.
Narasi
merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau
peristiwa sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri
peristiwa itu ( Keraf: 2010). Keraf juga mengatakan unsur terpenting dalam
narasi adalah unsur tindakan atau perbuatan. Namun sebagai pembeda dengan wacana deskripsi, maka harus ditambahkan
unsur kronologi atau rangkaian waktu.
Wacana narasi adalah salah satu jenis wacana yang berusaha menceritakan/
mengisahkan suatu kejadian yang terjadi dalam suatu rangkaian peristiwa dari
waktu ke waktu secara kronologis. Narasi merupakan suatu
bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga
tampak seolah-olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu. Sebab
itu, unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau tindakan.
Contoh, kegiatan
di sekolahku demikian padatnya. Setiap hari, aku masuk pukul 07.00. Agar tidak
terlambat, aku selalu bangun pukul 04.30. Setelah mandi, akupun shalat subuh.
Kemudian, aku segera mengenakan seragam sekolah. Tak lupa aku lihat-lihat lagi
buku yang harus aku bawa. Ya, sekedar mengecek apakah buku-buku yang aku bawa
sudah sesuai dengan jadwal pelajaran hari itu. Selanjutnya, aku makan pagi.
Lalu, kira-kira pukul 06.00, aku berangkat ke sekolah. Seperti biasanya, aku ke
sekolah naik angkutan umum. Jarak rumah dengan sekolahku tidak jauh, sekitar
enam kilometer. Aku memang membiasakan berangkat pagi-pagi. Maklum, angkutan
kota sering berhenti lama untuk mencari penumpang. Jika aku berangkat agak
siang, wah, bisa terlambat sampai di sekolah. Di sekolah, aku belajar selama
kurang lebih enam jam. Jam pelajaran berakhir pukul 12.45. Itu untuk hari-hari
biasa. Hari Rabu, aku pulang pukul 14.30, karena mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler dulu. Khusus hari Jum’at, aku bisa pulang lebih awal, yaitu
pukul 11.00.
Paragraf
narasi di atas berisi sebuah fakta. Apabila dicermati, paragraf tersebut berisi
urutan peristiwa berikut : bangun pukul 04.30, mandi, shalat subuh, berpakaian,
mengecek buku, makan pagi, berangkat sekolah, belajar di sekolah, pulang
sekolah. Rangkaian peristiwa tersebut dialami oleh tokoh aku. Aku
mengalami “konflik” dengan dirinya sendiri, yaitu kebiasaannya setiap hari.
DAFTAR
RUJUKAN
Keraf,
Gorys. 2011. Argumentasi dan Narasi.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Tarigan,
Henry Guntur. 2009. Pengajaran Wacana.
Bandung:Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar